I.  LATAR BELAKANG.


Indonesia mempunyai cadangan batubara yang berlimpah yaitu sekitar 3,6 Milyar Ton dengan lebih dari 60 % merupakan batubara peringkat rendah (lignit). Selain itu juga batubara sudah menjadi energi primer bagi pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia.

Untuk menghadapi peningkatan kebutuhan energi masa mendatang yang juga akan lebih menuntut peningkatan efisiensi dan pencegahan pencemaran lingkungan, maka diperlukan suatu wadah profesional yang akan merupakan sumber informasi dan komunikasi diantara para praktisi, pengguna, peneliti maupun pemerhati dalam bidang perbatubaraan. Wadah ini juga diharapkan akan memberikan masukan-masukan yang berati kepada pemerintah yang dalam hal ini sebagai pembuat keputusan dalam hal penggunaan energi secara umum dan batubara pada khususnya.

Wadah ini akan merupakan jawaban yang selama ini diperlukan seperti:

0
0
0
0
0
Kurangnya tenaga ahli bidang pemanfaatan batubara
Kurangnya koordinasi antar peneliti sehingga terjadinya tumpang tindih penelitian
Kurangnya informasi bagi praktisi yang membutuhkan tenaga ahli
Kurangnya pengembangan SDM
Kurangnya penajaman program/kebijakan pemerintah dalam penggunaan dan pemanfaatan batubara

Dari beberapa permasalahan di atas, maka pembentukan wadah ini sudah sangat mendesak keberadaannya. Maka pada tanggal 1 November 1999 di Hotel Horison bersamaan dengan Internationa Conference Coal Tech 99: Clean and Efficient Coal Technology in Power Generation, telah dicanangkan pembentukan Mesyarakat Batubara Indonesia (MBI) oleh Staf Ahli Menteri Negara Riset Teknologi Bidang Manufaktur, Ir. Djermani Sandjaja.

Sebagaimana diketahui bahwa pemanfaatan batubara akan lebih mendapat perhatiannya pada pengendalian lingkungan yang progresif dengan menggunakan baik teknologi yang selalu meningkatkan kinerjanya maupun suatu teknologi baru. MBI mempunyai misi untuk mendapatkan informasi yang lengkap dari berbagai sumber yang kemudian akan menjadi pertimbangan-pertimbangan pada penerapannya di Indonesia. Sejalan dengan itu MBI dengan misinya akan mengevaluasi berbagai jenis batubara Indonesia baik yang telah digunakan secara komersial maupun yang belum dieksplorasi dikarenakan alasan teknis dan ekonomis, sehingga dengan adanya informasi teknologi baru akan menjadikan batubara Indonesia lebih dapat digunakan secara efisien dan ramah lingkungan dengan biaya investasi yang lebih menguntungkan.

Tahapan-tahapan tersebut membutuhkan adanya saling komunikasi baik antar penambang batubara, pengguna, para praktisi dan para ahli yang bekecimpung dalam mengembangkan suatu teknik dan teknologi baru. Dalam hal ini MBI akan menjadi sumber informasi dan komunikasi dan diharapkan juga menjadi inisiator dalam program-program pengembangan tersebut. Hal ini akan menjadikan para anggota MBI mempunyai persepsi yang sama karena mendapatkan akses dari seluruh informasi yang masuk, sehingga akan menghasilkan penggunaan batubara yang maksimal dan dapat meningkatkan kinerjanya yang pada akhirnya dirasakan oleh masyarakat luas.

Oleh karena itu, MBI juga diharapkan untuk menjadi wadah yang memfasilitasi terjadinya kerjasama antar Litbang, Perguruan Tinggi, Penambang dan Pengguna batubara yang akan menghasilkan keluaran-keluaran yang sangat berguna bagi pengembangan SDM, tranfer teknologi dan bagi industri batubara itu sendiri. Hal ini dimungkinkan karena para anggota MBI merupakan gabungan dari berbagai kepentingan dengan berbagai disiplin ilmu.

Perkembangan pada teknologi batubara pada saat ini dipacu oleh adanya kebutuhan penggunaan batubara yang sangat kompetitif dan juga didorong oleh kebutuhan terhadap lingkungan yang bersih yang pada saat ini bahan bakar gas menjadi tolok ukurnya.

Pada akhirnya Masyarakat Batubara Indonesia akan secara terus menerus memberikan sumbangsihnya dalam peningkatan pemanfaatan batubara Indonesia yang akan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia pada umumnya.

II. VISI, MISI DAN TUJUAN.


Sesuai dengan tuntutan yan didasari oleh kebutuhannya maka Masyarakat Batubara Indonesia mempunyai Visi, Misi dan Tujuan sebagai berikut:

2.1. Visi MBI.
Menjadi Wadah pemersatu para ahli peneliti, paktisi dan pemerhati bidang perbatubaraan untuk kemajuan teknologi perbatubaraan menuju kesejahteraan masyarakat Indonesia.

2.2. Misi HABI.
  1.  Pemanfaatan teknologi pertambangan dan pemanfaatan batubara secara efisien serta ramah lingkungan
  2.  Peningkatan kemampuan Sumberdaya Manusia
  3. Menjadi sumber media komunikasi bagi para ahli peneliti, paktisi dan pemerhati bidang perbatubaraan

2.3. Tujuan MBI.

  1. Memfasilitasi para para ahli peneliti, paktisi dan pemerhasi bidang perbatubaraan membantu mengatasi permasalahan teknologi pertambangan dan pemanfaatan
  2.  batubara.Menyediakan sarana komunikasi antar industri pertambangan, pengguna dan penunjang.
  3. Membantu dalam penyelesaian permasalahan pertambangan dan pemanfaatan.
  4. Mendukung pertumbuhan industri dalam bidang perbatubaraan.
  5. Memberikan dukungan penelitian dan pengembangan kepada industri dalam penerapan teknologi pertambangan dan pemanfaatan batubara.
  6. Menggalang kerjasama antar berbagai industri, perguruan tinggi dan lembaga penelitian.
  7. Memberikan saran dan masukan untuk kebijaksanaan dalam bidang perbatubaraan.

III.PEMBENTUKAN MASYARAKAT BATUBARA INDONESIA


3.1. Angket

Pada tahap awal diedarkan surat kepada para peneliti, praktisi, ahli dan pemerhati perbatubaraan yang kemudian mendapatkan masukan sebanyak kurang lebih 40 balasan (Lampiran I).

3.2.Pertemuan

2.2.1. Pertemuan pertama tanggal 8 Oktober 1999.

Dalam menindak lanjuti angket tersebut maka diadakan pertemuan pertama pada tanggal 8 Oktober 1999 di Gedung BPPT Jl. Thamrin no.8 lantai 22. Pertemuan ini dihadiri oleh 36 orang dari berbagai bidang (Lampiran II). Pada pertemuan ini disepakati untuk dibentuknya Masyarakat Batubara Indonesia (MBI). Selain itu juga disepakati dibentuknya Tim Kecil yang terdiri dari :

Perguruan Tinggi:
1. Prof.Dr. Syarifuddin Ismail
2. Dr.Ir. Dwiwahyu Sasongko
3. Ir.Hermanto S
4. Dr.Ir. Roy Trisnamurti
5. Ir. Taufik Sastrawinata, MSME

Pengguna :
5. Ir. Zaenudin sayuti
6. Ir. Mulyono Rastam

Industri:
7. J.Sujanto Basuki/Sanjeev D

Penambang:
8. Ir. Priyadi
9. Silalahi, MEng Sc
10. Ir. Singgih Widagdo

Kebijakan:
11. Ir. Soedjoko Tirtosoekotjo, MMet
12. Dr. Ir. Rachmat Mulyadi
13. Dr. Ir. Boni Siahaan

Lingkungan:
14. Ir. Isa Karmisa

Universitas Sriwajaya
Institut Teknologi Bandung
Universitas Trisakti
LSDE, BPPT
P3KT, LIPI


PT. PLN PJB I
PT. PLN PJB II


PT. Basuki Pratama


PT. Adaro
PT. Kideco
PT. Berau


Direktorat Batubara
LSDE, BPPT
Direktorat Batubara


Bappedal

2.2.2. Pertemuan kedua tanggal 12 Oktober 1999.
Pada pertemuan ini dibicarakan antara lain: struktur organisasi MBI dan Anggaran Dasarnya. (Lampiran III)
2.2.3 Pertemuan ketiga tanggal 25 Oktober 1999.
Pada pertemuan ini disepakati struktur organisasi yang lebih sederhana (Lampiran IV). Selain itu juga diharapkan terbentuknya struktur organisasi pada saat peresmian MBI pada tanggal 1 dan 2 November 1999, berbarengan dengan Konferensi Internasional Coal Tech 99 di Hotel Horison, Jakarta.
3.3. Pengurus MBI 1999-2002
Atas persetujuan diantara Tim Kecil, maka terpilih Ketua Umum adalah Ir. Firdaus Akmal, Sekretaris Jenderal : Ir. Taufik Sastrawinata, MSME, Direktur Program : Dr. Ir. Boni Siahaan, Direktur Teknologi : Prof. Dr. Ir. Ambyo M, Direktur Sumber Daya Alam : Ir. Singgih Widagdo, dengan pengurus lainnya seperti tertera pada Lampiran V.

 

IV. PENDIRI


Sesuai dengan pertemuan-pertemuan di atas maka pendiri Masyarakat Batubara Indonesia adalah yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama
1. Ir. Taufik Sastrawinata, MSME
2. Dr. Ir. Boni Siahaan
3. Dr. Rachmat Mulyadi
4. Dr. Ir. Herman Agustiawan
5. Ir. Marsitoh Rasuan, MSc
6. Prof.Dr. Syarifuddin Ismail
7. Prof.Ir. Machmud Hasyim
8. Prof.Dr. Ir. HM Rachimullah, Dip EST
9. Dr.Ir. Dwiwahju Sasongko
10. Prof.Dr. Ir. Aryadi Suwono
11. Prof.Dr. Ir. Ambyo Mangkusubroto
12. Dr.Ir. Purnomo
13. Ir. Hidayati
14. Ir. Yuli, MSc
15. Hermanto S
16. Subandrio
17. Jovita S
18. Ir. Datin F Umar
19. Ir. Nining
20. Ir. Isa Karmisa
21. Ir. Soedjoko Tirtosoekotjo, Mmet
22. Ir. Rachmat Saleh, MT
23. Ir. Firdaus Akmal
24. Ir. Bambang Isti Edi
25. Ir. Rachmat Harijanto
26. Ir. Syamsul Bahri
27. Ir. Zaenudin sayuti
28. Ir. Budi Santoso
29. Ir. Bindut Purnomo Adi
30. Ir. Mulyono Rastam
31. Mr. Chia A Hoo
32. Ir. Priyadi
33. Mr. Sung-Kok Kim
34. Silalahi, MEngSc
35. Ir. Singgih Widagdo
36. Dr. Ir. Petrus Panaka
37. Ir. M. Youvial, MSChE
38. Ir. Hari Yurismono, MEngSc
39. Ir. Herman Hidayat, MT
40. Ir. Cahyadi, MKom
41. Dr. Ir. Heru Kuncoro
42. Ir. Tri Esti Herbamurti
43. Ir. Roy Indrasyah
44. Dipl. Ing. Anly Padmadinata
45. Ir. Muksin Saleh
46. Ir. Yenni Westi, MEng
47. Ir. Hawaria
48. Ir. Darmawan, MSc
49. Dr. Ir. Imam Bakri Subagyo
50. Ir. Lambok Silalahi
51. Ir. Yuli Artanto, MEng
52. Dr. Ir. Roy Trisnamurti
53. Ir. Ariono Salmoen
54. J. Sujanto Basuki
55. Marta Aman
56. Sayid Muhadhar
57. Sudjimin
Institusi
LSDE, BPPT
Dirktorat Batubara, DPE
LSDE, BPPT
LSDE, BPPT
Universitas Sriwijaya
Universitas Sriwajaya
Universitas Sriwajaya
ITS, Surabaya
Institut Teknologi Bandung
Institut Teknologi Bandung
Institut Teknologi Bandung
Universitas Gajah Mada
Institut Teknologi Indonesia
Institut Teknologi Indonesia
Universitas Trisakti
Universitas Trisakti
Universitas Trisakti
PPTM, Bandung
PPTM, Bandung
Bappedal
Direktorat Batubara
Direktorat Batubara
PT. PLN PJB I
PT. PLN PJB I
PT. PLN PJB II
PT.PLN PJB II
PT. PLN PJB I
PT. PLN PJB I
PT. PLN PJB II
PT. PLN PJB II
PT. Adaro Indonesia
PT. Adaro Indonesia
PT. Kideco Jaya Agung
PT. Kideco Jaya Agung
PT. Berau Coal
LSDE, BPPT
LSDE, BPPT
LSDE, BPPT
LSDE, BPPT
LSDE, BPPT
LSDE, BPPT
LSDE, BPPT
LSDE, BPPT
LSDE, BPPT
LSDE, BPPT
LSDE, BPPT
LSDE, BPPT
LSDE, BPPT
BPPT
BPPT
BPPT
P3KT, LIPI
PT. Basuki Pratama
PT. Cwamas Citra Prakarsa
Bapedal
Bapedal
ISTN

Sedangkan pendiri institusi/perguruan tinggi/perusahaan yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Sumberdaya Energi, BPPT
2. DirektoratBatubara, Departemen Pertambangan dan Energi
3. Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
4. PT. PLN PJB I
5. PT. PLN PJB II
6. PT. Berau Coal
7. PT. Adaro Indonesia
8. PT. Kideco Jaya Agung
9. PT. Cwamas
10. PT. Basuki Pratama
11. Jurusan Teknik Kimia ITB, Bandung
12. Jurusan Teknik Pertambangan ITB
13. Jurusan Teknik Mesin ITB
14. Jurusan Teknik Kimia ITS, Surabaya
15. Jurusan Kimia, Universitas Sriwijaya, Palembang
16. Jurusan Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya, Palembang
17. Jurusan Gas, Universitas Trisakti
18. Institut Sain Tehnologi Nasional
19. P3KT LIPI, Bandung

V.                 SEKRETARIAT

Pada pertemuan pengurus pada tanggal ………..Desember 1999, diputuskan sekretariat beralamat :
Masyarakat Batubara Indonesia D/a, Unit Pelaksana Teknis – Laboratorium Sumber Daya Energi (UPT-LSDE), BPPT PUSPIPTEK, Serpong, Tangerang 15314
Telpon : 021 7560562 pesawat 1157 dan 1163
Faksimil : 021 7560904

BACK